<strong>PENASULTRA.ID, BAUBAU -</strong> Ketua Panitia Tapak Tilas Oputa Yi Koo, Asrun Lio mengatakan, lokasi Medan Tapak Tilas memang sangat sulit dengan tingkat ketrampilan dan fisik peserta yang berbeda. Pernyataan itu disampaikan Asrun Lio menjawab persoalan puluhan peserta Tapak Tilas Oputa Yi Koo harus di evakuasi oleh masyarakat serta dibantu Pemerintah Daerah (Pemda) Buton dan aparat TNI/Polri. "Sehingga wajar jika panitia melakukan evakuasi terhadap beberapa peserta, karena itu sebagai bentuk tanggung jawab panitia. Perlu untuk diketahui, bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) Buton sebagai panitia juga, pada saat proses evakuasi, Pemda Buton andil didalamnya, dibantu oleh masyarakat, TNI/Polri," kata Asrun Lio. Asrun Lio menjelaskan, ia sebagai Ketua Panitia, turun langsung ke lokasi Tapak Tilas dan panitia (EO) selalu berada di lokasi. "Kami menduga, ada sekelompok orang yang sengaja ikut dalam kegiatan dan mereka adukan tidak ada makan malam. Padahal makanan tersedia di hari pertama, sedangkan makan siang sudah ditetapkan lokasinya di kantor Camat Siotapina," ujar Asrun. Pj Sekda Sultra itu menambahkan, karena peserta tidak bisa capai kantor camat maka makanan di antar ke Matanauwe. Sehingga jika ada yang tidak makan, berarti peserta tidak singgah makan. Namun, pada malam hari semua peserta tiba di Wasambaa semua makan malam. "Memang, ada sedikit kekeliruan EO, yakni dalam penentuan waktu survey dan perkiraan waktu tempuh yang tidak akurat. Peserta juga tidak disiplin dan ikuti kemampuan, dalam artian sebenarnya peserta tidak mampu tetapi mereka paksakan diri. Mereka peserta bukan pencinta alam terbiasa jalan jauh dan melakukan aktifitas mendaki gunung," ucap dia. Kadis Dikbud Sultra itu berharap, panitia dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton berinisiatif menyiapkan beberapa kendaraan dan langsung melakukan evakuasi peserta. <strong>Editor: Basisa</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://www.youtube.com/watch?v=oPZj98jH0KQ
Discussion about this post