“Di bawah komando Presiden Jokowi, pariwisata kita dengan jelas menunjukkan siapa melakukan apa. Kerjasama lintas instansi di Indonesia menjadi model dunia karena pengembangan desa wisata bahari menjadi ranah Kementrian Kelautan dan Perikanan ( KKP),” ujar Auri.
Dengan demikian, semua instansi terkait juga berkontribusi pada pengembangan pariwisata nasional. Pariwisata menjadi program dari semua kementrian terkait.
Ibarat dirigen sebuah orkestra, peran presiden Jokowi sangat konsisten mengarahkan sektor pariwisata Indonesia menjadi sorotan dunia, bangkit kembali setelah pandemi.
Menparekraf sebelumnya memaparkan kegiatannya sejak dilantik Presiden Jokowi pada 23 Desember 2020 bersama Wamen Angela Tanoesoedibjo.
Gerak Cepat (Gercep), Gerak Bersama (Geber) dan Garap Semua Potensi Lapangan Kerja (Gaspol) menjadi program kerjanya yang berkelanjutan agar industri pariwisata Indonesia tetap survive di era pandemi COVID-19 yang saat ini perkembangannya bermutasi dengan virus Omicron.
Dalam bingkai Gercep, Kemenparekraf menghadirkan bantuan insentif yang berpihak kepada pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif. Sedangkan untuk Geber, Kemenparekraf bergerak bersama memanfaatkan semua potensi untuk membangkitkan dan mempertahankan industri pariwisata.
“Programnya antara lain hingga saat ini Kemenparekraf/Baparekraf telah menghadirkan 113 sentra vaksin dengan total 712.413 orang peserta vaksinasi,” kata Sandiaga Uno.
Pihaknya juga garap semua potensi lapangan kerja (Gaspol) yang diimplementasikan melalui berbagai program kerja yang menggarap semua potensi sehingga mampu membuka lapangan kerja seluas-luasnya bagi masyarakat.
“Untuk Gaspol, pengembangan desa wisata menjadi salah satu program utama. Tahun depan kita akan genjot semua potensi terutama dari aktivitas Meeting Incentive Conference & Exhibition karena RI menjadi tuan rumah Global Tourism Forum di Bali, Pertemuan G 20G20, AVPN dan lainnya,” katanya.
Discussion about this post