Dewan ini yang nantinya akan menjadi semacam Panitia Pengawas dan Pengarah pelaksanaan Porwanas.
Usulan kedua ini sempat mendapatkan banyak pertanyaan sebelum akhirnya diputuskan dan disepakatinya untuk dibentuk adanya Komite Porwanas. Hal teknis terkait Komite Porwanas ini pun disepakati akan dilakukan pada pelaksanaan Rakernas berikutnya tahun depan.
Usulan ketiga yang kemudian ditolak adalah, pernyataan sikap Siwo PWI untuk PWI Pusat untuk segera melakukan langkah penyelesaian dualisme. Usulan ini dinilai banyak peserta tidak perlu, karena hal itu merupakan kewenangan PWI.
Sementara itu, dalam laporan pertanggungjawaban Siwo PWI Pusat masa kerja 2024, Ketua Siwo Pusat, Suryansyah mengatakan bila kepengurusan Siwo Pusat periode 2024-2028 di bawah nakhodanya lahir dari Kongres Luar Biasa (KLB) PWI pada Agustus tahun lalu.
Namun, karena berdekatan dengan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) dan seluruh personil Siwo Pusat terlibat dalam PON, maka kepengurusan ini baru efektif bekerja pada pertengahan Oktober 2024.
Di mana empat dari lima anggota Siwo, Suryansyah (Ketua), Muhammad Rais Adnan (Sekretaris), Wina Setyawatie (Bendahara), dan Izaac Mulyawan Tulalessy (anggota) telah melakukan rapat pleno di pekan pertama Oktober.
Dari hasil rapat ada tiga program kerja yang dihasilkan, yakni seminar Evaluasi PON Gengsi atau Prestasi, pembuatan buku pemegang rekor PON Aceh-Sumut 2024, dan Malam Anugerah Siwo Award.
Namun, mengingat waktu kerja efektif Siwo hanya tinggal dua bulan tersisa pada 2024, maka yang terlaksana hanya seminar Evaluasi PON, Gengsi atau Prestasi, pada 12 Desember 2024 di Gedung KONI Jawa Barat, Bandung.
Seminar ini terlaksana berkat peran aktif Siwo dan PWI Jawa Barat, serta dukungan penuh dari KONI Jawa Barat, Djarum Foundation, BJB, FIFGroup, dan SportlinkNews.
Discussion about this post