“Saya minta pendamping wajib bagi anak asuh dan ibu hamil setiap bulan melihat dan memantau setiap perkembangan orang tua asuh di lokus yang telah ditetapkan. Ini terus kita lakukan agar perkembangannya terpantau terus,” tuturnya.
Diketahui, tahun 2024 ini, Kota Kendari melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memprogramkan kegiatan pembuatan 550 unit septik tank individu bagi keluarga terkena stunting dan kemiskinan ekstrem.
Untuk penanganan inflasi, Pj Wali Kota menekankan pembuatan road map penanganan inflasi di Kota Kendari. Road map itu berisi 4 komponen yaitu, memastikan ketersediaan stok kebutuhan pokok masyarakat, memastikan daya beli masyarakat dalam memenuhi kebutuhan, memastikan jalur distribusi kebutuhan pokok lancar dan membuat list 20 komoditi penyumbang inflasi serta gerakan menanam bagi komoditi yang berpengaruh besar terhadap inflasi.
“Selanjutnya kita juga bisa lakukan gerakan pasar murah, mungkin kita bisa lakukan sebulan dua kali. Itu mulai dari kelurahan, kecamatan dan kota,” jelas Yusup.
Hal selanjutnya yang menjadi perhatian Pj Wali Kota adalah pengendalian pemanfaatan ruang. Sebab, masih banyak pelanggaran penggunaan ruang, seperti pedang kaki lima yang menggunakan trotoar, drainase serta bahu jalan untuk menjual, termasuk parkir liar yang hampir ada di setiap sudut sehingga menyebabkan kemacetan.
“Saya minta pihak Kepolisian dan TNI bersama-sama kita tertibkan ini semua,” pinta Yusup.
Lalu mengenai, pelaksanaan pemilu dan pemilihan kepala daerah, Pj Wali Kota juga menegaskan soal netralitas aparatur sipil negara (ASN). Netralitas ini, kata Yusup akan dituangkan dalam pakta integritas yang akan ditandatangani oleh ASN. Sedangkan para camat dan lurah akan terus menjaga keamanan dan konduksivitas wilayahnya masing-masing dengan berkoordinasi dengan Babinkamtibmas dan Babinsa.
Kasus demam berdarah (DBD) yang kini mulai marak terjadi di ibu kota provinsi Sultra tak luput dari perhatian serius Pj Wali Kota Kendari. Olehnya itu, Yusup meminta semua aparat Pemkot Kendari hingga ditingkat kelurahan bersama-sama melakukan pencegahan penyebaran DBD dengan memaksimalkan gerakan 3 M yakni, menutup, mengubur dan menguras. Termasuk, melakukan penyemprotan di daerah terdapat penderita DBD.
Sesuai rencana, rapat koordinasi bersama Forkopimda, kepala OPD, camat dan lurah ini akan digelar rutin setiap bulan dalam suasana santai. Sehingga, ide-ide cemerlang bisa dikeluarkan dalam membahas berbagai fenomena kekinian yang terjadi di Kota Kendari.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post