Menurut Soni, keputusan DPRD Konsel tidak lagi sekadar persoalan teknis, tetapi menyangkut marwah dan kedekatan lembaga dengan rakyat.
“Rapat strategis ini simbol kehadiran DPRD di tengah masyarakat. Kalau rapat saja harus ‘lari’ dari rumah sendiri, bagaimana publik bisa percaya bahwa ada keberanian membuat kebijakan yang benar-benar pro-rakyat?,” kritiknya.
Olehnya itu, Soni menegaskan bahwa langkah DPRD Konsel itu justru memperkuat kesan bahwa jargon efisiensi anggaran hanya sebatas retorika politik semata.
“Kalau perubahan kecil seperti lokasi rapat saja tidak bisa dilakukan, bagaimana masyarakat berharap ada perubahan besar dalam tata kelola anggaran? Ini bukan sekadar soal tempat, tapi soal sikap politik dan keberpihakan,” pungkas Soni.
Penulis: Pyan
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post