PENASULTRAID, KENDARI – Menjelang berakhirnya masa tugas pada 20 Februari 2025 nanti, Andap Budhi Revianto menyampaikan kilas balik dan capaian strategis selama masa jabatannya sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra).
Andap menyampaikan bahwa sejak pertama kali mendapat amanah sebagai Pj Gubernur Sultra pada 5 September 2023 yang lalu, ia telah memetakan delapan isu strategis utama dan kiat penanganannya.
Delapan isu tersebut meliputi:
1. Pengendalian harga dan ketersediaan pangan strategis.
2. Percepatan penanganan kemiskinan dan stunting.
3. Pemberdayaan UMKM berbasis digital dan kearifan lokal.
4. Percepatan penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN).
5. Optimalisasi potensi pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism).
6. Hilirisasi nikel dan aspal ramah lingkungan.
7. Pemerataan akses pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan dasar.
8. Pemilu yang aman, damai dan toleran.
Hingga hari ini, delapan isu dimaksud telah dijawab dengan langkah-langkah konkret dan nyata yang menghasilkan berbagai capaian yang signifikan.
“528 hari lalu, tepatnya tanggal 5 September 2023 ketika mengawali penugasan selaku Pj Gubernur, terdapat delapan isu strategis yang menjadi perhatian utama dan menjadi prioritas kerja saat itu. Alhamdulillah, kedelapan isu strategis Sultra telah selesai tuntas, namun perlu adanya keberlanjutan program,” ujar Andap di ruang kerjanya, Jumat 14 Februari 2025.
Salah satu isu strategis adalah pengendalian harga dan ketersediaan pangan strategis, pada September 2023 lalu, Provinsi Sultra menempati posisi ke-2 dengan angka inflasi tertinggi di Indonesia.
Pada akhirnya, inflasi berhasil ditekan dan saat ini (Januari 2025) inflasi berada diangka -0,39% serta menjadikan Sultra sebagai provinsi dengan inflasi terendah ketiga di Indonesia.
Selain itu, Pemprov Sultra berhasil meraih penghargaan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Award pada 2024. Penghargaan diberikan oleh Presiden di Istana Negara pada kategori Provinsi Berkinerja Terbaik untuk Kawasan Sulawesi menjadi bukti atas keberhasilan ini.
Dalam penanganan kemiskinan dan stunting, angka stunting turun menjadi 10,2%, lebih rendah dari rata-rata nasional sebesar 14%. Tingkat kemiskinan di Sultra menunjukkan tren menurun menjadi 10,63%.
Discussion about this post