Tahun ini saja, pria kelahiran Ujung Pandang itu, telah menerbitkan 10 artikel yang terindeks Scopus.
Dua di antaranya berjudul “Fe-doped TiO2 Nanocrystals as Highly Efficient Catalysts for Heterogeneous Catalytic Transesterification of Coconut Oil” yang diterbitkan di Taiwan dan “Enhancing Cyclic Voltammetry Performance with Ngraphene-Supported Coupled NiO/TiO2 Hollow Nanospheres as Superior Anode Material” yang diterbitkan di Slovakia.
Capaian pria kelahiran 6 Juni 1966 itu mengantarkannya terpilih sebagai salah satu dari Top 2% World Scientists berdasarkan hasil review dari Stanford University, USA, dan Elsevier pada 2024.
Data ini diambil dari database penulis di berbagai bidang ilmu pengetahuan yang disusun oleh Elsevier berdasarkan indikator kutipan yang terstandarisasi.
Selain aktif sebagai dosen dan peneliti di UHO dan UM Kendari, Prof Muh Nurdin juga mendedikasikan dirinya dalam lingkup nasional untuk memajukan pendidikan di Indonesia.
Ia tercatat aktif dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), serta Lembaga Akreditasi Mandiri Sains Alam dan Ilmu Formal (LAMSAMA).
Sebagai rektor, Prof Muh Nurdin sedang giat-giatnya melaksanakan berbagai kerja sama internasional dan berupaya mendirikan Fakultas Kedokteran di UM Kendari.
Discussion about this post