Kombinasi dua jabatan strategis ini seolah menjadi ‘rejeki nomplok’ bagi Bahlil. Dalam sepekan, ia berhasil meraih posisi yang tidak hanya berpengaruh dalam pemerintahan, tetapi juga dalam kancah politik nasional.
Jabatan Menteri ESDM menempatkannya di garda depan pengelolaan sumber daya energi nasional, sebuah posisi yang krusial bagi pembangunan Indonesia.
Sementara itu, kursi Ketua Umum Partai Golkar memberikan pengaruh besar dalam peta perpolitikan, menjadikannya salah satu tokoh kunci dalam mengarahkan langkah partai yang berpengaruh di parlemen dan pemerintahan.
Yang menarik, ada satu kesamaan menarik antara Bahlil dan Presiden terpilih, Prabowo Subianto. Keduanya memiliki keterkaitan dengan angka “08.” Bahlil mencapai dua puncak jabatan di bulan kedelapan (Agustus 2024), sementara Prabowo dikenal dengan sandi “08” yang telah lama disematkan padanya sejak ia berpangkat Kapten, sebuah penanda kedekatannya dengan Luhut Binsar Panjaitan.
Lebih dari itu, Prabowo kini menjadi presiden ke-8 Republik Indonesia. Kombinasi angka dan peristiwa ini seolah menjadi pertanda bahwa keduanya tengah berada di momentum yang sama untuk memainkan peran penting dalam arah baru bangsa.
Bagi saya, ini bukan sekadar kebetulan belaka, melainkan sebuah cerminan dari bagaimana kerja keras, strategi, dan momentum bisa mendatangkan hasil yang luar biasa.
Discussion about this post