Solusinya, kata Arief, para guru BK dapat meningkatkan diri dengan ilmu coaching maupun hypnoterapy dengan sertifikasi dari BNSP dan menjadi tenaga profesional kesehatan mental yang dibutuhkan oleh berbagai kalangan masyarakat tidak terbatas para pelajar.
Dalam menyiapkan SDM cerdas dan berkarakter untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 esensi peran guru BK membentuk pribadi siswa yang berkarakter tangguh dan berdaya saing tinggi di era yang penuh tantangan ini sangatlah penting.
“Menjadi ‘pendengar yang baik seharusnya kontribusinya dilakukan oleh orangtua di rumah, guru BK dan guru lainnya di sekolah maupun waktu anak-anak sehari-hari beraktivitas di tengah masyarakat,” kata Arief.
Jika hal ini dibiarkan terus menerus dan tidak ada kontribusi, kolaborasi dan sinergi antara orangtua, sekolah dan masyarakat maka siapa yang akan menjadi pendengar suara hati mereka?. Seharusnya ke tiga unsur utama di atas mampu berbagi peran siapa melakukan apa.
Untuk itu tema Great Teacher as a Coach mengajak para guru BK untuk memahami tehnik coaching untuk menghadapi para siswanya yang tidak bisa lagi dinasehati atau diceramahi. Guru BK saat ini dituntut menjadi teman, menjadi pembimbing bahkan juga sebagai orangtua bagi anak didiknya.
“Ibarat bertamu dan masuk ke rumah orang, musti ketuk pintu, mengucapkan Asalamualaikum, berinteraksi dengan ramah dan santai barulah melakukan tehnik coaching yaitu mengobrol dengan mengajukan pertanyaan karena metode lama menceramahi atau menasehati sudah tidak mempan,” kata Arief dalam hal memberikan solusi pada guru BK menghadapi siswa yang menutup diri.
Discussion about this post