Menurutnya, penataan kawasan pesisir Lagasa telah dimulai sejak 2000 silam semenjak dirinya masih menjabat sebagai Bupati Muna di periode pertama.
“Lagasa ini adalah pintu masuk kabupaten Muna begitu pula Batalaiworu. Namanya pintu masuk harus bagus, maka dari itu terus kita tata agar lebih baik,” ujar Mantan Ketua DPD I Partai Golkar Sultra itu.
Kepala Balai Prasarana dan Pemukiman Wilayah Sultra, Iwayan Krisna Wardana mengatakan, ada dua bentuk penanganan pemukiman kumuh, yakni pencegahan dan peningkatan kualitas.
Tindakan pencegahan sendiri dilakukan untuk menghindari tumbuh kembangnya perumahan dan pemukiman kumuh baru sedangkan peningkatan kualitas dilaksanakan untuk menjadikan kawasan pemukiman yang awalnya kumuh menjadi tempat tidak kumuh lagi.
“Jadi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat jenderal Cipta karya bertekad untuk menciptakan penanganan pemukiman kumuh di Indonesia sesuai dengan arah kebijakan pembangunan Ditjen Cipta karya adalah membangun sistim, memfasilitasi pemerintah yang berbasis komunitas,” kata Iwayan Krisna.
Sementara itu, Bupati Muna, Rusman Emba mengatakan, pembangunan ini merupakan kesinambungan dari program yang telah dilakukan dan semua itu akan dimaksimalkan.
Discussion about this post