“Jadi saat ini sudah 97.71 persen dari jumlah penduduk Wakatobi yang tercatat dalam program JKN,” tambah Andry.
Sementara itu, Bupati Wakatobi, Haliana berharap, dengan beroperasinya pelayanan kesehatan melalui iuran BPJS di RSUD, pelayanan kepada masyarakat dalam bidang kesehatan sebagai kebutuhan dasar manusia dapat lebih cepat dan maksimal.
“Selain itu dapat meminimalisir resiko bagi pasien yang membutuhkan pertolongan cepat,” ungkap Haliana.
Ia mengatakan, untuk dapat mewujudkan 100 persen jumlah penduduk Wakatobi sebagai peserta JKN, maka tahun 2021 pemda akan mengupayakan 2.636 jiwa tersebut masuk sebagai peserta BPJS setelah data kependudukannya valid.
“Untuk saat ini RSUD Kabupaten Wakatobi telah memiliki dokter spesialis, antara lain Dokter bedah, anastesi, penyakit dalam, radiolog, patologi klinik. Untuk dokter anak dan dokter kandungan akan menyusul dalam waktu dekat,” tutup Haliana.
Untuk diketahui, sebelumnya pelayanan kesehatan masyarakat melalui program JKN sempat berhenti delapan bulan akibat tidak memiliki dokter spesialis sebagai syarat kerja sama dengan BPJS.
Penulis: Deni La Ode Bono
Editor: Yeni Marinda
Discussion about this post