Sementara pembicara lainnya, Nurjaman mengatakan, saat ini platform media digital berkembang sangat pesat seiring berkembangnya teknologi dan juga dengan kehadiran platform lain yang semakin banyak sehingga mengharuskan media harus tampil kreatif dan inovatif.
“Salah satu kunci untuk tetap bertahan adalah beradaptasi dengan mengikuti kemajuan dunia digital. Apalagi saat era teknologi 5G telah mulai diaplikasikan,” ujar Nurjaman.
Ibaratnya, tambah dia, seperti nyamuk yang merupakan makhluk purba tapi dia mampu hidup bertahan sampai sekarang karena dia mampu beradaptasi.
Sebelumnya, Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari saat menyampaikan welcome speech menjelaskan, kegiatan Safari Jurnalistik batch 2 ini merupakan agenda rutin PWI untuk menambah wawasan wartawan mengenai jurnalistik, terutama terkait tantangan yang harus dihadapi media di era 5G dan beralihnya televisi dari analog ke digital.
Kadis Kominfo Sultra Ratas Bahas Website Resmi Pemprov https://t.co/79qJH0PFnC
— Penasultra.id (@penasultra_id) September 1, 2021
Ia berpesan kepada para pengelola media dan jurnalis untuk selalu adaptif terhadap kemajuan zaman. Sembari terus menjaga profesionalisme dalam bekerja, apalagi tahun ini dihadapkan dengan tahun politik.
“Jadi, safari jurnalistik ini perlu untuk meningkatkan juga pengetahuan dan keterampilan wartawan, sebab narasumber yang hadir ini orang-orang hebat ada pak Nurjaman dan Pak Arsyad yang melahirkan portal berita juara,” jelas Atal.
Sementara itu, Pemred kumparan.com, Arifin Asydhad menyampaikan bagaimana cara Kumparan dapat bertahan dan menjadi salah satu portal berita juara. Menurutnya jika ingin membangun media yang besar, maka sejak awal harus konsisten mengatur langkah dan strategi untuk menjadi besar.
“Konsisten dengan visi & misi media Anda. Kualitas dan kredibilitas konten tidak boleh dinegosiasikan, harus tetap tinggi,” ujarnya.
Selain itu menurut Arifin, pageview bukanlah segalanya. Jangan menjadi media yang mengejar clickbait yang mengakibatkan media menjadi pencuri konten dan mengutip media sosial. Hal tersebut secara tidak langsung akan menurunkan kualitas media sekaligus kualitas jurnalisme Indonesia.
Pada bagian lain, Head of Corporate Communication PT Astra International Boy Kelana Soebroto menyambut baik kerja sama dengan Sekolah Jurnalis PWI.
Menurutnya Safari Jurnalistik ini bentuk dukungan dan komitmen PT Astra Internasional untuk ikut meningkatkan wawasan dan profesionalisme wartawan Indonesia.
Safari Jurnalistik ini merupakan program reguler PWI Pusat yang difokuskan pada pengenalan perkembangan jurnalistik, baik regulasi maupun teknologi. Pihaknya pun berharap kerjasama seperti ini dapat terus berlangsung termasuk kerjasama bidang pendidikan dimana PT. Astra Internasional membuka beasiswa bagi mahasiswa untuk berkuliah di kampus yang telah mereka dirikan yaitu, Politeknik Manufaktur Astra.
Editor: Irwan
Discussion about this post