“Ini adalah aksi kepedulian kami atas nasib saudara kita muslim Palestina,” ujar Firdaus via sambungan telepon.
Senada dengan Firdaus, Kepala SMAN 1 Lasolo, Konawe Utara (Konut), Anas Herson juga mengklaim hal yang sama. Anas menyebut, pelaksanaan doa bersama dan salat gaib yang digelar di satuan pendidikan masing-masing mendapat antusiasme yang tinggi dari siswa dan guru. Tercatat ada sekitar 700 siswa dan 40 guru mengikuti aksi kemanusiaan ini.
“Ini terobosan yang sangat baik dari pak Kadis Dikbud. Semoga aktivitas pembantaian warga Palestina dapat segera diakhiri,” ujar Anas menegaskan.
Sementara itu, Kepala SMAN 4 Kendari, Liyu mengaku, selain menggelar doa bersama dan salat gaib, pihaknya juga menggalang donasi dari para guru, siswa dan orang tua untuk bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina dan bagi siswa yang tidak mampu.
“Ini sangat bagus karena membangkitkan semangat kita bersama demi kemanusiaan untuk saling membantu,” tuturnya.
Kepada awak media ini, Kepala SMKN 8 Konawe Selatan (Konsel), Syukur juga berharap agar kegiatan semacam ini dapat dilaksanakan secara berkesinambungan sebagai bentuk keprihatinan bersama guna menjawab persoalan bangsa dan negara Indonesia. Tidak hanya berhenti disoal kemelut Palestina saja.
“Belum pernah terjadi hal seperti ini di Sulawesi Tenggara. Olehnya itu kami sangat berterima kasih kepada inisiatif pak Kadis. Semoga ini menjadi contoh yang baik untuk terus dikembangkan di kemudian hari,” pungkas Syukur.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post