“Kemenparekraf sebelumnya juga telah menetapkan Kota Salatiga sebagai salah satu Kota Kreatif. Bahkan Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) juga telah mengusulkan Kota Salatiga menjadi Kota Kreatif Gastronomi,” ungkap Sandiaga.
Sandiaga akan memberikan dukungan di berbagai sektor baik melalui pendekatan anggaran, kehadiran (kunjungan), maupun juga pendekatan regulasi.
Harapannya program-program Kemenparekraf bisa semakin menjadi tatanan kebangkitan ekonomi baru sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo menyusun kenormalan baru untuk bertransisi dari pandemi menuju endemi.
Sandiaga mengatakan, dukungan lainnya adalah penyelenggaraan event baik dalam skala nasional maupun internasional sebagai lingkup bagian dari pengembangan destinasi super prioritas Borobudur.
“Kita akan membuat beberapa event juga di sini. Berdasarkan usulan dari komunitas, saya sudah memberikan PR (pekerjaan rumah) pada komunitas untuk membuat event,” ujar Sandiaga.
Pihaknya juga mendukung perbaikan dari segi ekosistem melalui pendidikan kuliner, perbaikan kualitas pelayanan, kebersihan, kesehatan, dan juga digitalisasi dan penguatan ekosistem lainnya.
“Saya ingin agar ekosistem ini juga berpihak pada UMKM-UMKM karena selama ini UMKM terus menopang penciptaan lapangan kerja kita dan pemulihan ekonomi. Sehingga semua harus bergandengan tangan menyukseskan perjalanan Salatiga sebagai kota gastronomi,” ucap Sandiaga.
Dengan dukungan itu, diharapkan pariwisata dan ekonomi kreatif di Salatiga benar-benar dapat mendorong kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja.
Discussion about this post