“Semua itu diiringi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin dengan penggunaan aplikasi PenduliLindungi sebagai alat tracing dan tracking. Kita juga patut bersyukur karena relaksasi yang ditetapkan pemerintah seperti mudik lebaran kemarin juga tidak menimbulkan peningkatan angka COVID-19,” kata Menparekraf Sandiaga.
Arab Saudi merupakan salah satu negara fokus pasar wisman yang memiliki potensi besar terhadap Indonesia. Berdasarkan data BPS tingkat kunjungan wisman Arab Saudi pada tahun 2019 sebesar 157.512 dengan rata-rata pengeluaran sebesar 2.277 dolar AS per wisman per kunjungan.
Karenanya Menparekraf berharap komunikasi ini dapat membantu mendorong hadirnya solusi agar kembali diizinkan wisman dari Arab Saudi berkunjung ke Indonesia.
“Kami juga terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri mengingat ini merupakan ranah bilateral antara Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi, serta Kementerian Kesehatan untuk dapat melakukan komunikasi dengan Ministry of Interior-Kingdom of Saudi Arabia maupun Ministry of Health-Kingdom of Saudi Arabia mengenai permohonan pencabutan larangan tersebut,” ujar Menparekraf Sandiaga.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post