Prof. Dr. Haryono Suyono merupakan penggagas Hari Keluarga Nasional.
Saat itu Prof. Haryono Suyono merupakan Ketua Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di era Presiden Soeharto. (Kini lembaga pemerintah itu berubah menjadi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional dengan akronim tetap BKKBN dan dipimpin dr. Hasto Wardoyo).
Kepada Presiden Soeharto, Haryono menyampaikan tiga pokok pikiran terkait Hari Keluarga Nasional.
Pertama, mewarisi semangat kepahlawanan dan perjuangan bangsa. Kedua, tetap menghargai dan perlunya keluarga bagi kesejahteraan bangsa.
Ketiga, membangun keluarga menjadi keluarga yang bekerja keras dan mampu berbenah diri menuju keluarga yang sejahtera.
Presiden Soeharto menyetujui gagasan tersebut. Maka, lahirlah Hari Keluarga Nasional yang diperingati setiap 29 Juni.
Ada nilai sejarah di balik pemilihan tanggal dan bulan tersebut.
“Tanggal 29 Juni merupakan kristalisasi semangat pejuang Keluarga Berencana untuk memperkuat dan memperluas program KB,” jelas Eka.
Secara resmi, pemerintah menjadikan program Keluarga Berencana menjadi program nasional, dilakukan bersamaan dengan berdirinya Badan Koordinasi dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN) pada 29 Juni 1970.
Hari Keluarga di Negara Lain
Eka menjelaskan, di beberapa negara lain juga memiliki hari keluarga atau family day yang peringatan dan perayaannya berbeda-beda. Bahkan waktunya pun berbeda.
“Amerika sudah mengenal dan memperingati hari keluarga atau family day pada hari Minggu pertama di bulan Agustus 1978,” kata Eka.
Afrika Selatan juga punya hari keluarga yang diperingati sejak tahun 1995. Australia mendeklarasikan adanya hari keluarga itu pada hari Selasa minggu pertama bulan November 2007.
Discussion about this post