WA dan sejumlah orang tua lainnya menduga data tak valid itu hanya alasan WD.SR. Pasalnya, nama-nama pelajar yang divonis datanya tak valid oleh WD.SR, orang tuanya pernah ikut serta di kampanye terbuka Rajiun-Purnama yang dilaksanakan di Kelurahan Dana, Kecamatan Watopute pada Jumat 1 November 2024 lalu.
“Memang sebelumnya bu guru (WD.SR) pernah tanya saya, apakah suamiku pergi kampanye di Dana, jawab mi tidak usah sembunyi-sembunyi kune, transparan saja, saya jawab iya,” terang WA menirukan percakapannya dengan WD.SR.
Sampai berita ini ditayangkan, upaya klarifikasi dari pihak SDN 3 Watopute masih dilakukan. Namun belum mendapat tanggapan.
Sebelumnya, kondisi serupa pernah dialami Sartika salah satu guru honorer di SDN 2 Kabangka dinon aktifkan alias dipecat dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik) hanya gegara suaminya mendukung salah satu Pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati di Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024 di Kabupaten Muna.
Penulis: Sudirman Behima
Editor: Yeni Marinda
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post