“Katanya datanya anakku merah, saya berpikir mungkin karena saya tidak pergi di capil atau kartu keluarga bermasalah. Kasihan anakku tidak dapat bantuan, saya pulang di rumah saya berpikir lagi,” kata WA, Rabu sore 6 November 2024.
Disaat itu, selain putri WA, WD.SR menyebut ada beberapa pelajar SDN 3 Watopute lainnya yang terancam tak dapat bantuan yang konon disebabkan datanya tidak terbaca diaplikasi alias tidak valid.
WA dan sejumlah orang tua lainnya menduga data tak valid itu hanya alasan WD.SR. Pasalnya, nama-nama pelajar yang divonis datanya tak valid oleh WD.SR, orang tuanya pernah ikut serta di kampanye terbuka Rajiun-Purnama yang dilaksanakan di Kelurahan Dana, Kecamatan Watopute pada Jumat 1 November 2024 lalu.
“Memang sebelumnya bu guru (WD.SR) pernah tanya saya, apakah suamiku pergi kampanye di Dana, jawab mi tidak usah sembunyi-sembunyi kune, transparan saja, saya jawab iya,” terang WA menirukan percakapannya dengan WD.SR.
Sampai berita ini ditayangkan, upaya klarifikasi dari pihak SDN 3 Watopute masih dilakukan. Namun belum mendapat tanggapan.
Discussion about this post