Asrun meyakini, transformasi digital membutuhkan keterlibatan aktif dari akademisi, praktisi, dunia usaha, serta lembaga-lembaga profesi seperti perhimpunan dokter forensik-medikolegal Indonesia.
Olehnya itu, inilah saat yang tepat untuk membangun sinergi demi menciptakan layanan yang lebih efektif, transparan, dan berpihak pada kepentingan publik.
”Saya berharap melalui forum muktamar dan pertemuan ilmiah tahunan ini, akan lahir berbagai gagasan, pemikiran, dan rumusan strategis yang tidak hanya memperkuat kapasitas profesi dokter forensik dan medikolegal, tetapi juga dapat memberikan kontribusi nyata dalam penyusunan kebijakan publik yang responsif terhadap tantangan zaman,” papar Asrun.
Mantan Kadis Dikbud Sultra itu menyatakan, kemajuan teknologi tidak hanya dimaknai sebagai efisiensi, tetapi juga sebagai penguatan nilai keadilan, transparansi, dan kemanusiaan.
Dalam konteks itu, PDFMI dipandang memiliki posisi strategis untuk menjadi pelopor dalam pengembangan teknologi forensik di Indonesia.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post