“Lewat penerapan teknologi seperti WHRS, Semen Merah Putih tidak hanya meningkatkan efisiensi produksi, tetapi juga mampu berkontribusi nyata dalam mengurangi emisi karbon di industri semen dan konstruksi,” katanya.
Sebagai bagian dari strategi jangka panjang keberlanjutannya, Semen Merah Putih juga telah memulai proses transisi logistik dari armada konvensional ke kendaraan listrik (EV) yang ramah lingkungan.
Pengembangan Produk Semen Hijau
Syarif menambahkan, selain aspek teknis produksi yang ramah lingkungan, Semen Merah Putih juga terus memperkuat portofolio produknya lewat berbagai produk Green Cement, yang telah meraih sertifikasi Green Label Indonesia (GLI) dengan peringkat Platinum.
Peringkat tertinggi tersebut diberikan oleh Green Product Council Indonesia (GPCI) kepada produk yang telah memenuhi standar ramah lingkungan, seperti:
● Flexiplus. Semen hidrolis yang dipasarkan dalam kemasan curah dan didesain untuk pemakaian dalam industri beton ready mix, pracetak dan industri lain seperti bata ringan
● Ecopro. Semen Portland Slag ramah lingkungan yang rendah emisi dan mempunyai banyak kelebihan seperti lebih tahan terhadap serangan kimia dan rendah panas hidrasi.
● Watershield. Semen PCC pertama dan satu-satunya di Indonesia dengan teknologi Water Repellent, yang dapat digunakan untuk aplikasi struktural maupun non-struktural.
Lewat pengembangan teknologi berkelanjutan, kolaborasi strategis, dan produk-produk inovatifnya, Semen Merah Putih terus konsisten menghadirkan solusi konstruksi yang tangguh dan efisien, sekaligus berkontribusi nyata ke target pembangunan berkelanjutan nasional serta pencapaian Net Zero Emissions 2060.
“Lewat berbagai inisiatif keberlanjutan yang dijalankan, Semen Merah Putih terus berkomitmen menjadikan sustainability sebagai bagian DNA perusahaan. Kami meyakini bahwa upaya keberlanjutan tidaklah parsial. Ini adalah upaya holistik semua pihak untuk menjaga kualitas lingkungan yang lebih baik, sekaligus menciptakan masa depan konstruksi yang lebih baik, kuat, dan bertanggung jawab,” pungkas Syarif.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post