“Salah satu kualifikasi utama penyedia adalah kemampuan finansial. Penyedia harusnya memiliki modal kerja yang cukup. Masyarakat atau pihak ketiga yang menyediakan material seharusnya menagih ke penyedia, bukan ke pemerintah atau dinas,” tegasnya.
Sekedar diketahui, proyek jembatan ini dikerjakan oleh CV Ulin Pratama dengan durasi yang sangat cepat, hanya 75 hari kalender. Pekerjaan dimulai sejak 2 Mei 2025 dan rampung pada 15 Juli 2025.
Kecepatan pengerjaan ini berkat efisiensi teknis pemasangan jembatan pra-fabrikasi, atau yang dikenal dengan Jembatan Rangka (Bailey). Secara teknis, total panjang jembatan mencapai 51 meter, yang dirakit dari tiga segmen modular berukuran 21 meter, 15 meter, dan 15 meter.
Jembatan ini memiliki lebar 5 meter dengan tinggi 2 meter dari permukaan tanah. Desain modular jembatan Bailey memang memungkinkan perakitan cepat di lokasi.
Selain pemasangan jembatan utama, penanganan darurat ini juga melibatkan pekerjaan sipil, termasuk pembangunan oprit dan jalan pendekat sepanjang 291 meter. Material yang digunakan untuk oprit meliputi pasangan batu kosong (3.146,03 m³), timbunan pilihan (932,25 m³), serta pemasangan bronjong (208,76 m³) untuk stabilitas struktur tanah.
Dibukanya kembali jembatan ini menjadi angin segar bagi masyarakat setempat yang sangat bergantung pada akses tersebut. Jaminan dari pihak dinas menunjukkan koordinasi yang baik dari pemerintah provinsi dalam menyelesaikan masalah ini agar proyek vital dapat berfungsi tanpa mengorbankan kepentingan publik.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post