“Saya ingin menyoroti perasaan tak berdaya, amarah yang membara dalam diam, dan kesedihan yang tak punya tempat untuk pulang. Ada perasaan tidak adil yang kuat, seolah dunia terus berjalan tanpa memberi kesempatan untuk sembuh. Itu semua yang akan dibungkus dalam lagu ini,” tutur Septears.
Dari lagu ini, Septears berharap karyanya bisa menemukan pendengarnya, memeluk perasaan pendengar, terutama bagi mereka yang pernah merasakan luka. Lagu ini memberi ruang bagi rasa sakit itu untuk diakui, dirasakan, dan akhirnya dilepaskan, meski perlahan.
Tembang “Teganya” kini telah tersedia di berbagai platform musik digital mulai 7 September 2025, yang siap menjadi teman harimu yang sunyi.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post