Rupanya manusia dewasa ini kini lebih takut kepada pengawasan melalui pengintaian kamera ketimbang takut kepada Tuhan. Bukti fisik di duniawi lebih ditakutkan dibandingkan bukti yang dilihat oleh Allah dan kelak diminta pertanggungjawaban “di alam sana.”
Apakah jiwa para penjahat memang demikian? Ataukah justru hal itu merefleksi rata-rata dari mentalitas kita?
T a b i k!
(Bersambung…)
Penulis adalah wartawan dan advokat senior dan juga Dewan Pakar Muhammadiyah
(Tulisan ini merupakan reportase/opini pribadi dan tidak mewakili organisasi)
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post