“Kami mendoakan semoga smelter Ceria cepat beroperasi agar semakin membuka lapangan kerja dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah,” imbuhnya.
Sementara itu, Deputy President Director yang juga Director of Corporate Affairs, Djen Rizal menjelaskan bahwa Smelter ‘Merah Putih’ Ceria ini dibangun oleh PMDN murni yang dimiliki dan dikelola oleh putra daerah dengan pendanaan oleh Sindikasi Perbankan Nasional yang dipimpin oleh PT Bank Mandiri Tbk dan Bank SulselBar dan BJB.
“Smelter ‘Merah Putih’ ini menjadi komitmen Ceria untuk melaksanakan Program Hilirisasi Pemerintah untuk memberikan nilai tambah lebih di dalam negeri sebagaimana diamanatkan di Asta Cita ke 5 dan 6 Presiden Prabowo Subianto yaitu melanjutkan program Hilirisasi dan Pertumbuhan, Pemerataan Ekonomi, Pemberantasan Kemiskinan untuk menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Djen Rizal menjelaskan, niatan dan ikhtiar seluruh manajemen Ceria yang dimotori oleh putra putri terbaik untuk membangun industri yang berbasis hilirisasi ini melewati perjuangan yang tidak mudah. Dimulai dengan Ground Breaking pembangunan smelter di pertengahan quartal empat 2019.
Kemudian mendapatkan pendanaan di akhir quartal satu 2022 oleh sindikasi Perbankan Nasional dan kini berpacu mencapai target penyelesaian pembangunan smelter menjelang akhir quartal pertama 2025.
“Perjalanan kami masih panjang, untuk itu dukungan pemangku kepentingan di tingkat provinsi, kabupaten dan tentunya masyarakat lingkar tambang sangat kami harapkan,” pungkas Djen Rizal.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post