Cara yang bisa dilakukan beragam. Mulai dari berkontemplasi secara mandiri, hingga berdiskusi bersama dengan orang tua, guru, maupun senior. Sehingga sejak awal, para calon mahasiswa sudah mendapat gambaran memilih jurusan sesuai dengan potensi dan cita-cita yang diimpikan.
“Apa yang jadi potensi dan apa yang jadi cita-cita mereka sehingga sejak awal mereka sudah diarahkan pada proses pemilihan prodi. Kalau itu dilakukan saya kira potensi untuk berubah di kemudian hari tidak terlalu besar,” ucapnya.
Kenali Profesi dan Peluang Kerja Setelah Lulus
Calon mahasiswa harus sudah mengenal profesi yang akan dijalaninya ke depan. Artinya ketika memilih program studi tertentu, calon mahasiswa sudah mengetahui apa saja peluang kerja maupun bidang usaha yang akan digeluti setelah lulus.
Sehingga calon mahasiswa memiliki bayangan mengenai manfaat bidang ilmu yang akan dipelajarinya selama nanti. “Calon mahasiswa harus tahu profesi-profesi jika dia mengambil prodi tersebut,” ujar Agustinus.
Jangan Takut Ambil Jurusan Sains
Prof Agustinus menyebutkan ada sejumlah prodi yang menjadi favorit saat ini, yakni yang berkaitan dengan teknik informasi (IT). Kendati demikian prodi lain yang konvensional seperti Kedokteran, Psikologi, dan Hukum, juga masih cukup diminati.
Sementara itu menurutnya di bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM), ada kecenderungan mulai berkurang peminatnya. Prof Agustinus memprediksi hal ini terjadi karena cukup ketatnya kompetisi dan proses pembelajaran di bidang STEM. Hal ini cukup disayangkan karena dalam kehidupan manusia banyak sekali bergantung pada bidang tersebut.
Discussion about this post