“Saya kira ini justru perlu kita promosikan kembali bidang STEM, karena kehidupan kita banyak sekali yang bergantung pada bidang engineering dan peluang kerja masih luar biasa. Terus siapa yang akan membangun kalau tidak ada insinyur di bidang itu, misalnya infrastruktur, pembangunan jalan raya, bangunan, dan lainnya,” katanya.
Jangan Tutup Mata dengan Kampus Swasta
Yang namanya seleksi dan kompetisi, pasti ada yang lolos maupun tidak. Oleh karena itu sebagai tips pamungkas, Prof. Agustinus mengajak para calon mahasiswa untuk mengeksplorasi berbagai pilihan yang tersedia.
Termasuk kampus swasta yang menurut Prof. Agustinus juga sudah tidak bisa dibedakan lagi dengan kampus negeri. Karena kualitasnya sudah dijamin oleh badan akreditasi, banyak kolaborasi internasional, terdigitalisasi secara administrasi maupun pembelajaran, serta masing-masing kampus memiliki berbagai keunikan dan keunggulan.
“Kita tidak perlu menutup mata dengan perguruan tinggi yang lain. Jadi saya kira dikotomi antara PTN (perguruan tinggi negeri) dan PTS (perguruan tinggi swasta) sudah tidak terlalu relevan. Universitas Tarumanagara sendiri tahun ini menargetkan akan menerima 3500 sampai 4000 mahasiswa, sudah terakreditasi unggul, dan proses seleksi maupun penjaminan mutunya juga sangat ketat. Calon mahasiswa tidak perlu galau, fokus kepada cita-citamu!,” pungkas Agustinus.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post