
PENASULTRA.ID, KENDARI – Laporan dugaan tindak pidana persetubuhan anak di bawah umur yang diadukan TKD (46), seorang ibu siswi salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ternama di Kota Kendari masih berkutat di atas meja penyidik Kepolisian Sektor (Polsek) Poasia.
Pasalnya, polisi menemui sedikit kesulitan untuk mengidentifikasi terlapor yang disebut-disebut punya andil besar hingga SK, putri TKD meninggalkan rumah sampai hari ini.
Hal tersebut diungkapkan Kapolsek Poasia, AKP Tung Guna melalui Aiptu Adi Rais Patanra ketika ditemui di ruang kerjanya, Kamis 12 Mei 2022.
Rais menjelaskan, kesulitan yang dihadapi pihaknya saat ini lantaran belum mendapatkan informasi spesifik terkait identitas dan keberadaan pria berusia 30 tahun yang diduga lari bersembunyi bersama SK, putri kesayangan TKD.
“Awalnya beban kami hanya akan mencari dan menangkap terlapor. Namun, saat ini beban kami bertambah dengan ikut hilangnya korban,” ujar penyidik senior itu.
Dari keterangan ibu dan juga SK (17) sebelum menghilang serta dikuatkan hasil visum SK yang telah mengarah ke perbuatan zina, Rais mengaku pihaknya masih belum berani meningkatkan status perkara ke tingkat penyidikan. Sebab, identitas terlapor yang diduga berprofesi sebagai buruh bangunan itu masih dirasa perlu untuk dibuat terang.
“Kedua saksi (TKD maupun SK) sudah menyebut satu nama pria beristri. Yakni NU alias LU. Namun, hal ini masih perlu dikroscek lebih dalam lagi. Jangan sampai kami salah tangkap,” urai Rais menegaskan.

LU diketahui cukup licin dari tangan polisi. Ia suka berpindah-pindah tempat tinggal. Upaya penangkapan di tiga titik lokasi berbeda yang ada di Kota Kendari, dan satu tempat di Pulau Wawonii, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) beberapa waktu lalu, sia-sia. Hasilnya nihil.
Polisi pun meminta kerja sama semua pihak utamanya keluarga korban guna membantu menginformasikan jika mengetahui keberadaan terlapor dan juga SK.
Kasus yang kini menjadi perhatian publik tersebut, memang memukul batin TKD. Pertemuannya dengan sang buah hati menjadi impian terindah wanita kelahiran Jakarta 3 November 1976 itu.
“Saya berharap, anak saya segera kembali dengan selamat. Cuman itu yang saya minta saat ini,” ujar TKD sembari menyeka air mata yang jatuh menetes ke pipinya.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:

Discussion about this post