Padahal TNI, dianggap tengah dilecehkan, sebelum Effendi Simbolon pada akhirnya meminta maaf.
“Marwah TNI harus dijaga. Artinya institusi TNI harus di jaga. TNI punya harga diri,” ujar Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin.
Ditanya apakah diamnya Jenderal Andika soal tuduhan TNI gerombolan terkait kepentingan pribadi Andika menjelang 2024, Ujang mengatakan, hal itu masih terlalu jauh.
Menurut Ujang, selain elektabilitasnya rendah, Andika akan pensiun sebagai Panglima TNI pada Desember 2022 mendatang.
“Pak Andika akan habis masa jabatannya Desember 2022. Kalau tidak punya power, tidak punya kekuasaan dan tidak punya jabatan, itu akan sulit juga untuk menjadi capres yang diperhitungkan. Terlebih elektabilitasnya belum ada juga. Dia mau jadi capres masih panjang perjuangan, kecuali kalau dia pensiunnya masih lama. Tapi, ini Desember sudah pensiun. Jadi agak berat,” katanya.
Ujang berharap, pelecehan kepada TNI seperti yang disampaikan Effendi Simbolon harus menjadi pelajaran bagi semua pihak. Kejadian serupa tidak boleh terulang lagi.
Discussion about this post