Adapun nama Anies Baswedan konsisten lebih rendah dalam simulasi dua nama, baik berhadapan dengan Prabowo maupun Ganjar. Dengan Prabowo, Anies memperoleh 33,5 persen berbanding 51,2 persen. Sedangkan dengan Ganjar, Anies mendapat 37,1 persen berbanding 48,3 persen.
Namun demikian, dalam simulasi tiga pasangan bakal capres-cawapres, nama Ganjar Pranowo menggungguli dua pasangan lain dengan sejumlah nama. Antara lain Ganjar-Sandi mampu memperoleh 34,1 persen unggul dari pasangan Prabowo-Erick (33,9 persen), dan Anies-Agus Harimurti Yudhoyono (23,4 persen).
“Kalau tiga nama, tadi Ganjar simulasi sendiri unggul kurang lebih dua persen. Tapi kalau Ganjar-Sandi dan Prabowo-Erick, itu selisihnya lebih tipis kalau pilih Erick Thohir,” tambahnya.
Hasil survei juga menunjukkan basis partai memiliki efek yang kuat terhadap dukungan capres. Basis partai-partai koalisi secara umum cenderung mendukung calon yang diusulkan partai. Basis Gerindra paling solid mendukung capres yang diusulkan partai, disusul PDIP, PKS dan Nasdem.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin menilai keterkaitan dukungan kepada calon presiden dengan dukungan terhadap parpol pendukung masih belum dapat dipastikan. Menurutnya, hal tersebut bergantung kepada kerja keras masing-masing parpol untuk memastikan dukungan ke capres sekaligus ke parpol dalam Pemilu 2024.
Discussion about this post