“Kesadaran tentang pentingnya konsumsi susu terus bertumbuh, terlihat dari 75% responden pernah mengonsumsinya. Namun, tingkat konsumsinya masih rendah, karena hanya 16% yang mengonsumsinya setiap hari. Hal ini juga berlaku pada produk turunan susu seperti yogurt, keju, susu nabati, mentega, dan margarin, yang tingkat konsumsinya lebih rendah daripada susu itu sendiri,” kata Aska dalam keterangannya, Kamis 3 Oktober 2024.
Susu Hewani vs Susu Nabati
Susu hewani adalah susu yang berasal dari hewan seperti sapi, kambing, atau domba dan dikenal kaya akan nutrisi. Di antara berbagai jenis susu yang tersedia, susu UHT menjadi yang paling banyak dicari, terutama oleh kelas ekonomi atas dengan 90% responden. Sebaliknya, 77% responden dari kelas ekonomi bawah lebih memilih susu kental manis.
Sebagian besar responden, yaitu 92%, mengonsumsi susu hewani dengan cara diminum langsung. Sebanyak 30% responden menggunakan susu untuk kopi, adapun 27% responden mencampurkannya dengan sereal atau granola, dan dijadikan bahan smoothies.
Lima merek susu hewani teratas, yaitu Ultra Milk, Bear Brand, Frisian Flag, Indomilk, dan Dancow, muncul di peringkat yang sama dalam kategori citra merek dan merek yang dikonsumsi.
Dalam hal merek yang dianggap bagus, Frisian Flag, Indomilk, dan Dancow memiliki persentase yang sama sebesar 55%, meskipun terdapat sedikit perbedaan persentase dalam kategori merek yang dikonsumsi.
Sebagai alternatif susu hewani, terdapat susu nabati yang berasal dari tumbuhan seperti kedelai, almond, dan oat yang dapat menjadi pilihan. Sebanyak 38% responden memilih susu nabati karena preferensi rasa dan kandungan nutrisinya. Gen X lebih memilih susu nabati karena dianggap lebih ramah lingkungan dibandingkan susu hewani.
Discussion about this post