“Tarif khusus mahasiswa tidak berlaku lagi karena saya sudah beli tiket dengan harga umum Rp.183 ribu,” ujarnya pasrah.
Kenaikan tarif tiket kapal, menurut mahasiswa semester II ini semakin memperpendek langkahnya untuk pulang kampung karena selama ini ia bisa pulang tiga sampai empat kali lantaran memanfaatkan jasa angkutan transportasi laut yang memberlakukan tarif murah meriah dan mudah dijangkau.
“Kami berharap agar tarif tiket kapal bisa lebih murah lagi seperti sebelumnya,” harap Burhan.
“Semoga saja kapal Cantika juga bisa beroperasi di Wakatobi agar tiket bisa murah dan kita bisa memilih armada mana yang baik pelayanannya,” tambah dia lagi.
Untuk diketahui, sebelum berhenti beroperasi di Wakatobi, Cantika Lestari 8F memberlakukan tarif tiket penumpang relatif murah. Yakni, penumpang umum Rp.130 ribu dari Rp.170 ribu. Sedangkan untuk mahasiswa dari Rp.125 ribu menjadi Rp.105 ribu.
Sayangnya, tarif ini berlaku tidak lama kemudian kapal tersebut berhenti. Konon kabarnya berhentinya kapal milik PT Darma Indah kepunyaan Jonny De Quelju alias Siong itu atas permintaan pengusaha kapal asal Wanci. Namun kabar tersebut masih perlu dikonfirmasi kepada beberapa pengusaha kapal lokal yang ada di Wakatobi.
Menanggapi hal tersebut, perwakilan PT Aksar Saputra Lines, Dani Fardiman enggan menjawab pertanyaan wartawan. Dani meminta agar kenaikan tarif tiket tersebut dapat ditanyakan ke pemilik kapal karena ia tidak memiliki wewenang.
Sementara dari pihak kantor pusat PT Agil Pratama, Muhammad Sarman mengatakan, kenaikan tarif tersebut merupakan penyesuaian tarif berdasarkan Pergub Tahun 2015.
Discussion about this post