“Lalu inisiatif ketiga adalah partisipasi bersama dalam ruang diskursus bertajuk milenial bicara yang diselenggarakan oleh Radio Dakta sebagai upaya nyata Telkomsel untuk tetap relevan dengan generasi muda di Indonesia,” beber Setyanto.
Kemudian, inisiatif keempat adalah digitalisasi manuskrip dan kitab-kitab klasik hasil karya ulama-ulama Nusantara. Hal tersebut dilakukan sebagai bagian dari pengembangan pustaka digital dan metode belajar jarak jauh di Indonesia.
“Inisiatif ini pun sejalan dengan komitmen Telkomsel selaku leading digital telco company dalam mengembangkan ekosistem digital secara menyeluruh dan berkelanjutan di Indonesia, termasuk meningkatkan literasi digital di sektor pendidikan,” jelas Setyanto.
Inisiatif kelima, kata Setyanto, Telkomsel dan PB NU telah sepakat untuk mengembangkan sejumlah program berbasis corporate social responsibility (CSR) terbaru yang lebih menyasar masyarakat, santri, dan pesantren di masa mendatang.
Sedangkan inisiatif terakhir akan keterlibatan bersama dalam pengembangan kerohanian dan karakter bagi karyawan Telkomsel.
“Kami juga akan melibatkan komunitas kerohanian Islam yang ada di Telkomsel, yakni Majelis Telkomsel Taqwa untuk berpartisipasi aktif mewujudkan seluruh inisiatif bersama yang akan dijalankan Telkomsel dan PBNU,” tambah Setyanto.
Discussion about this post