Selanjutnya, keempatnya kembali melanjutkan perjalanan untuk mencapai danau yang terakhir yang bernama Tiwu Nuwa Muri Kofai. Perjalan ke spot terakhir ini harus diselesaikan dengan trekking mendaki sekitar 10 sampai 15 menit perjalanan.
Namun sayangnya hujan yang tadinya ringan mendadak semakin deras dan rapat. Untungnya di lokasi tersebut tersedia gazebo yang cukup besar untuk menampung banyak pengunjung terhindar dari hujan atau sekedar melepas lelah. Kabut semakin tebal menambah dinginnya suasana.
Setelah hujan sedikit reda, keempatnya bergabung juga dengan beberapa pengunjung dari Jawa Timur melanjutkan perjalan untuk menyaksikan danau ketiga yang berwarna hitam dan memiliki kedalaman sekitar 127 meter tersebut.
“Hati hati melewati jalan ini agak licin karena hujan dan jangan keluar dari trek. Biar bagaimanapun ini adalah tanah adat dan tolong menjaga adab,” ungkap Om Markus salah seorang guide setempat merupakan penduduk asli di pegunungan Kelimutu.
Ia mengaku sering kewalahan dengan tingkah pola anak anak muda yang memiliki keingintahuan cukup besar sehingga terkadang mereka sering membahayakan diri sendiri dengan keluar trek dan berada di sisi curam danau hanya untuk mengambil foto.
Danau Kelimutu sendiri termasuk danau vulkanik yang terbentuk akibat dari aktivitas gunung berapi. Luas area yang dimiliki Danau Kelimutu sekitar 1.050.000 meter persegi dan dapat menampung air 1.292 juta meter kubik.
Discussion about this post