Keindahan Danau Kelimutu pertama kali ditemukan oleh seorang warga Belanda yang bernama Van Such Telen yakni pada tahun 1915. Kemudian sekitar tahun 1929, seorang seniman yang bernama Y. Bournan melukis dan menulis tentang danau tersebut.
Nama Kelimutu sendiri berasal dari dua buah suku kata, yakni Keli yang artinya Gunung dan Mutu yang artinya Mendidih. Sehingga jika digabungkan menjadi gunung yang mendidih.
Pada tanggal 26 Februari tahun 1992, kawasan dimana danau ini berada ditetapkan sebagai kawasan konversi alam nasional. Saat ini dikenal dengan nama Taman Nasional Kelimutu.
Begitulah, walau ditingkahi kabut tebal yang kerap menghalangi pandangan, rinai hujan dan angin cukup kencang, kepuasan tersendiri akhirnya didapat ketika tim sampai di puncak tertinggi pendakian. Ketiga danau tersebut dapat disaksikan langsung dari atas tanpa penghalang. Setelah diatas selama 20 menit, tim akhirnya memutuskan untuk kembali ke parkiran.
Sesampainya di area parkir, angin mulai terasa kencang dan mengisi perut dengan makanan berat menjadi pilihan tepat. Tidak perlu ragu karena disini banyak tersebar warung-warung makan dan juga toko cenderamata yang menyediakan segala kebutuhan pengunjung.
Perut terisi penuh dan semangat kembali fit, walau hujan semakin rapat tim JKW PWI memutuskan melanjutkan perjalanan dengan menggunakan raincoat lengkap untuk mencapai destinasi selanjutnya yakni Larantuka.
Editor: Basisa
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post