Senada dengan Herman, Ketua Komisi B DPRD Konut, Rabiudin Aspa menjelaskan satu hal yang dirindukan dari dulu oleh masyarakat Konut yaitu kehadiran smelter di Bumi Oheo, jika berbicara soal pertambangan. Dengan niatan PT. Tiran untuk membangun smelter, masyarakat sangat mendukung niatan tersebut.
“Kita flashback kebelakang ada satu perusahaan yang sudah berpuluh-puluh tahun tinggal di Konut, memploting atau memboikot lahan yang di masukan dalan IUP, namun hingga hari ini belum ada niatan untuk mendirikan smelter. Sementara PT. Tiran baru masuk di Konut, tetapi arah dari investasi dari PT. Tiran sudah mengarah pada pembangunan pabrik,” ucapnya.
Ketua Komisi C, Samir mengungkapkan sangat mengharapkan kehadiran PT. Tiran segera mendirikan pabrik smelter, agar dapat membuka ruang kerja bagi masyarakat Konut.
“Mari kita bersama-sama, mendukung hadirnya PT. Tiran untuk mendirikan smelter. Karena dengan berdirinya smelter, akan menyerap ribuan tenaga kerja lokal, terlebih lagi PT. Tiran merupakan perusahan milik pengusaha lokal yang pernah merasakan pahit manisnya berjuang di Konut yaitu pak Andi Amran Sulaiman,” tutur Ketua Komisi C itu.
Ketua DPD Partai Hanura Konut itu menceritakan kilas balik dari investasi Owner PT. Tiran Andi Amran Sulaiman, dari tahun 1996 dulu ia datang membawa perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan sawit, awalnya masyarakat sangat pesimis karena perkebunan kelapa sawit itu diragukan.
Discussion about this post