Aspirasi itu dijaring melalui rakerda kerja daerah (rakerda) DPD PAN 24 kabupaten/kota.
Yang menarik nama AAS mencuat dalam penjaringan tersebut. Tercatat ada 16 DPD PAN mengusulkan nama AAS.
Ketua DPW PAN Sulsel Ashabul Kahfi Djamal menilai, tokoh-tokoh Sulsel harus menunjukkan kualitas kepemimpinan di kepemimpinan nasional jika ingin mengikuti jejak Jusuf Kalla (JK).
“Menurut saya, Pak JK jadi wapres dua periode itu bukan karena beliau orang Bugis, tapi beliau punya ketokohan nasional. Sosok Pak JK dikenal bangsa sebagai tokoh perdamaian, sehingga dibutuhkan di level nasional, Aceh butuh Pak JK,” kata Kahfi ditanya peluang tokoh Indonesia Timur.
Untuk itu Kahfi mendorong tokoh-tokoh Sulsel mengikuti jejak JK membuktikan kualitas kepemimpinan kepada bangsa Indonesia.
Demikian pula dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Disebutkan bahwa PKS se Sulawesi sepakat mendorong AAS dan Dr. Salim Ketua Majelis Syuro PKS yang merupakan ketua tertinggi dalam struktur PKS menjadi Capres.
Hal ini terungkap saat Ketua DPP PKS bidang Pembinaan Wilayah (BP) Sulawesi Surya Darma usai mengikuti Rapimnas PKS di Jakarta.
Dia mengatakan akan mengusulkan tokoh dari Indonesia Timur sebagai calon presiden (Capres) yang akan diusung oleh PKS dalam Pilpres 2024 mendatang.
“Ya saya sudah bicara dengan hampir seluruh ketua DPW PKS se Sulawesi tentang capres 2024 mendatang. Mereka menyebut dua nama, Dr. Salim dan Dr. Andi Amran Sulaiman,” kata Surya, pria Bugis kelahiran Makassar tahun 1966 ini.
Menurut Surya Darma, AAS merupakan sosok handal yang jejak pengalaman pemerintahannya berhiaskan keberhasilan.
“Indonesia mengalami swasembada pangan tahun 2016 sewaktu AAS jadi Menteri Pertanian. Indonesia juga mencatat kenaikan nilai ekspor pertanian yang signifikan sebagai turunan dari kebijakan mekanisasi pertanian yang beliau terapkan secara massif sewaktu menjabat Mentan,” ujarnya.
Surya juga melihat AAS adalah tokoh muda dari Sulsel sebagai model teladan anak bangsa yang gigih meraih masa depan hidupnya melalui kerja keras dan pendidikan.
“Andi Amran itu meski bangsawan Bugis, tapi ia miskin secara ekonomi. Saya sudah mengenalnya ketika masih bekerja sebagai karyawan PTPN dan merintis usaha racun tikus yang kemudian menghantarkannya meraih penghargaan dari pemerintah pusat,” terang Surya tentang alasan usungan untuk AAS sebagai Capres PKS.
Kerja keras dan gebrakan swasembada beras yang dicanangkan AAS pada 2016 telah membawa Indonesia surplus beras serta menuai hasil dan dilanjutkan dengan konsisten oleh Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) sehingga hasilnya bisa dinikmati hari ini.
Discussion about this post