<strong>PENASULTRA.ID, RUTENG -</strong> Sebelum melanjutkan perjalanan menyusuri daratan Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), empat anggota tim Jelajah Kebangsaan Wartawan-PWI terdiri dari Indrawan Ibonk, Sonny Wibisono, Aji Tunang Pratama dan Yanni Krishnayanni meninggalkan penginapan untuk melakukan pengecekan kesehatan. Sesuai petunjuk dari Jakarta, tempat praktek yang direferensikan milik dr. Maria D. Tionardi. Tepat pukul 08.10 tim sudah tiba di tempat praktek dr Maria. Tidak lama kemudian, di halaman tempat praktek dan sekaligus apotek tampak masyarakat mulai berdatangan untuk ikut antri berobat. Yanni Krishnayanni menjadi pasien nomor pertama diperiksa. Setelah memasang alat tensi di lengan, dan dilakukan pemeriksaan, dokter Maria mengatakan jika tensi Yanni lumayan tinggi 160, namun masih aman karena bawahnya 80. "Tidak perlu obat, cukup tambahkan istirahat, hanya lelah dalam perjalanan," kata dr Maria, Jumat 25 Februari 2022. Aji menjadi pasien berikutnya dengan hasil tensi sangat bagus. Kemudian diurutan ketiga Indrawan Ibonk hasil tensi juga cukup bagus. Giliran Sonny tensinya tampak agak lebih tinggi dari Yanni. "Pak Sonny apakah sudah ada obat untuk darah tinggi?" tanya dokter Maria dengan ramah. "Untuk darah tinggi belum punya dok," jawab Sonny. <blockquote class="twitter-tweet"> <p dir="ltr" lang="in">Terkait SE Menag, Warek IAIN Kendari: Beberapa Negara Muslim Juga Mengatur Alat Pengeras Suara <a href="https://t.co/FtVAGiO10c">https://t.co/FtVAGiO10c</a></p> — Penasultra.id (@penasultra_id) <a href="https://twitter.com/penasultra_id/status/1497182290207723522?ref_src=twsrc%5Etfw">February 25, 2022</a></blockquote> <script async src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script> "Oke, saya beri obat khusus untuk Pak Sonny dengan dosis yang paling ringan ya, dan cukup satu kali sehari di konsumsi setelah makan. Selain itu saya beri vitamin C untuk semua anggota tim, supaya kesehatan bisa terjaga, ini ada tambahan kue dan nasi bungkus untuk bekal perjalanan," tambah lulusan Unika Atma Jaya Jakarta angkatan 1985 itu. Melihat kebaikan dokter Maria, Yanni Krisnayanni merasa kebaikan orang-orang yang ditemui dalam perjalanan menjadi sesuatu yang mengharukan. "Dimanapun kami berjumpa dengan orang-orang yang baik hati, akhirnya dapat menjadi saudara kami walaupun tidak sedarah sekandung," ucap Yanni. Ia mengatakan, mulai dari Sumatra, Bangka, Batam, Tanjung Pinang, Kalimantan, Sulawesi, hingga Nusa Tenggara Timur sebagai propinsi ke 25, selalu ada saja keluarga baru yang ikut mewarnai perjalanan tim JKW-PWI. "Kehangatan yang ditemukan membuat tidak terasa sudah menginjak empat bulan meninggalkan keluarga dalam perjalanan menguntai mutiara nusantara ini," kata Indrawan Ibonk. "Semoga damai mewarnai negeri Indonesia yang beraneka suku dan bahasa juga agama, seperti yang kami rasakan, tidak ada membedakan kami saat berkunjung ke pulau-pulau sudah kami datangi," sambung Aji Tunang Pratama. Sonny Wibisono berharap semoga semua orang-orang yang ditemui dan menyambut dengan tangan terbuka mendapatkan anugerah dari Tuhan, diberikan kesehatan dan berkah hidup dengan lancar. "Damai untuk kebersamaan, toleransi menjadi kunci negeri kita untuk ber-Bhineka Tunggal Ika," tandas Sonny. <strong>Editor: Basisa</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/zMULfO7AI44
Discussion about this post