Menparekraf juga menyampaikan bahwa pencabutan PPKM pada 30 Desember 2022 menjadi angin segar bagi wisatawan. Meski demikian, ia mengingatkan wisatawan untuk mengutamakan kesehatan, keselamatan, serta menggaungkan program sertifikasi CHSE dan mengambil pelajaran dari pandemi COVID-19.
Tidak ada lagi pemberlakuan tes PCR atau antigen bagi wisman, termasuk dari China meski PPKM telah dicabut. Seperti diketahui, beberapa negara seperti Amerika Serikat, India, Jepang, dan sejumlah negara lainnya membatasi masuknya turis China dikarenakan angka COVID-19 sedang naik.
“Jadi, tadi saat melapor pada Presiden saya sampaikan, karena kita bisa mengendalikan pandemi dengan relatif baik, dan kebangkitan pariwisata khususnya kedatangan wisatawan dari China ini sudah lama ditunggu dengan penuh keberhati-hatian, tetap kita perlakukan seperti sekarang tanpa adanya tes PCR, travel warning, agar narasi yang kita sampaikan bahwa Indonesia menyambut wisatawan mancanegara dengan kehati-hatian,” beber Sandiaga.
Menparekraf optimistis target 250 ribu wisatawan dari China bisa terpenuhi, namun tetap kewaspadaan yaitu kesiapsiagaan untuk memantau khususnya dari aspek kesehatan.
Seperti diketahui dampak dari turis asing asal China berkunjung ke Indonesia bisa dibilang cukup besar. Sebab, pada 2019 turis asing China berada di posisi kedua sebagai penyumbang wisman ke Indonesia sebanyak 2 juta kunjungan.
“Mari kita garap dengan penuh semangat pasar China ini, namun kita fokus pada yang berkualitas dan berkelanjutan, lama tinggalnya lebih panjang, dan juga meningkat dari segi belanjanya kepada ekonomi lokal, jadi ini yang menjadi harapan kita,” pungkas Menparekraf.
Sumber: Kemenparekraf
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
https://youtu.be/PJTk5hEAfyI
Discussion about this post