Pada dasarnya, program makan siang gratis memang telah diimplementasikan di Indonesia sejak tahun 1997.
“Dalam konteks pesantren, misalnya, program seperti ini sudah dijalankan sejak puluhan, bahkan ratusan tahun oleh para kiai/nyai,” terang Hamdan.
Pada periode tahun 1997-2000, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menjalankan program ‘Pemberian Makan Tambahan Anak Sekolah’ dan menjangkau 2,3 juta siswa di luar Jawa serta Bali.
Adapun sejak 2005-2010, WFP menjalankan program WFP School Feeding (Fortified Biscuit) dengan penerimaan manfaat sekitar 800.000 siswa di NTT, NTB, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Aceh, dan Jabodetabek.
“WFP telah menunjukkan bahwa setiap 1 dolar yang diinvestasikan dalam program ini dapat menghasilkan dampak ekonomi hingga 9 kali lipat,” katanya.
“Itu belum termasuk potensi penciptaan 1,8 juta pekerjaan di Indonesia, sebuah angka yang tak bisa diabaikan,” jelas Hamdan.
Discussion about this post