Faktor lain adalah model dan kualitas material dari produk fesyen, kecuali pada alas kaki yang mengutamakan ukuran (66%).
Head of Research Jakpat, Aska Primardi menilai bahwa faktor pertimbangan dalam memilih produk fesyen kini makin luas, terutama bagi generasi muda. Menurutnya, produk fesyen dipertimbangkan untuk produksi massal dan jika perlu hanya dibeli/dipakai saat tren tertentu sedang berlangsung.
“Saat ini kita telah memasuki era baru, di mana setelah Gen Z mendapat informasi tentang isu lingkungan dan keberlanjutan hidup, mereka menilai bahwa pakaian berkualitas tinggi adalah pakaian yang diperoleh dan diproduksi dengan cara yang aman bagi lingkungan fisik maupun sosial. Selain itu, pakaian tersebut juga harus dapat dipakai dalam jangka waktu yang lama, serta dapat juga didaur ulang,” beber Aska dalam keterangannya, Kamis 14 November 2024.
Terkait informasi seputar produk fesyen, terdapat sejumlah referensi. Pembeli pakaian kasual dan alas kaki cenderung mencari informasi dari rekomendasi orang-orang terdekat seperti teman dan keluarga. Sementara, pembeli pakaian formal dan barang bawaan lebih suka mencari informasi melalui sosial media, seperti Instagram atau TikTok.
Berbeda lagi dengan pembeli aksesori fesyen, mereka senang mencari informasi seputar barang-barang ini dari testimoni orang-orang terkenal seperti artis, influencer, atau figur publik.
Barang-barang Fesyen yang Dibeli
Jakpat juga mencari tahu produk fesyen apa saja yang dibeli secara detail. Untuk pakaian kasual, item yang paling banyak dibeli adalah kaos (69%). Sementara, lebih dari 51% responden berencana membeli celana panjang.
Discussion about this post