<strong>PENASULTRAID, JAKARTA</strong> - Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR) mengikuti Internasional Forum on Fire and Disaster Management atau Forum Internasional Penanggulangan Bencana Kebakaran dan lainnya yang diselenggarakan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) bersama Fire and Disaster Management Agency of Japan (FDMA) pada Rabu dan Kamis, 12-13 Februari 2025 di Hotel Indonesia Kempenski Jakarta. Tim UAR yang terdiri Muqarrobin Al Ayubi, Al Mujahid, M. Tri Habibie, Nanang Setiawan, Ubaydillah dan Wali Al Jabar hadir mengikuti acara bertema Internasional Forum on Fire and Disaster management in Indonesia: Focussing on Urban Search and Rescue tersebut atas undangan Basarnas. Ketua Umum UAR Endang Sudrajat juga turut hadir pada hari pertama acara bersama para undangan lain. Menurut Sekretaris Utama Basarnas Dr. Abdul Haris Achadi forum ini dimaksudkan sebagai sarana bertukar informasi terkait manajemen kebencanaan, pencarian dan pertolongan di pemukiman (Urban SAR), pemadam kebakaran dan eksibisi beberapa perusahaan Jepang. Untuk itu pihaknya mengirimkan tidak kurang dari 60 undangan meliputi instansi pemerintah, kalangan perusahaan dalam negeri, akademisi, NGO/organisasi kemanusiaan termasuk Ukhuwah Al-Fatah Rescue. Acara dibuka oleh Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Kusworo didampingi Duta Besar Jepang untuk RI His Excellency Masaki Yasushi dengan memukul Gong tiga kali. Dalam sambutannya Kusworo mengatakan Indonesia dan Jepang merupakan dua negara yang memiliki tingkat kerawanan bencana yang sangat tinggi. Hal itu karena secara geografis Indonesia berada di kawasan cincin api pasifik yang rawan terhadap gempa bumi dan tsunami, serta sering mengalami berbagai bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan cuaca ektrem akibat perubahan iklim global. “Tantangan ini mengharuskan kita untuk terus meningkatkan kapasitas dalam mitigasi, kesiapsiagaan, dan respons terhadap bencana,” kata Kusworo. Oleh karenanya menurut dia kerja sama dalam bidang penanggulangan bencana termasuk penggunaan teknologi kebencanaan memainkan peran yang sangat penting dalam pelaksanaan program kebencanaan Basarnas. “Indonesia melalui Basarnas dan Jepang melalui Fire and Disaster Management Agency (FDMA) telah menjalin hubungan yang erat dalam berbagai aspek kebencanaan khususnya pada tahap tanggap darurat,” ujar Kusworo. Forum internasional kebencanaan yang berlangsung dua hari ini menampilkan pemaparan materi dari Basarnas, BNPB, Kementerian ESDM, BMKG, Dinas Pemadam Kebakaran DKI, FDMA, dan sejumlah perwakilan Perusahaan Jepang terkait dengan produk penanganan kebencanaan. Berbagai produk pencegahan bencana unggulan Jepang dipamerkan dalam forum ini. FDMA (Fire and Disaster Management Agency) adalah yang berada di bawah Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang, yang berfokus pada pencegahan kebakaran, pemadaman, pertolongan darurat, dan penyelamatan. Lembaga ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi masyarakat. Shiraishi Nobohiko mewakili FDMA dalam sambutan penutupan mengucapakan terima kasih kepada Basarnas atas kerjasamanya yang sangat baik. "Tanpa bantuan Basarnas acara ini tidak dapat berlangsung,” ujar Nobohiko. Nobohiko mengatakan pihaknya akan mengadakan acara serupa di negara-negara yang rawan bencana dengan menggandeng perusahaan-perusahaan Jepang yang terkait dengan tugas instansinya. Sementara itu Kepala Biro Hukum dan Kerjasama Basarnas Didi Hamzar mengatakan bahwa pihaknya akan mengadakan kegiatan serupa yang lebih baik di lain waktu dengan pihak FDMA. ”Terima kasih kepada semua pihak yang telah hadir dan mendukung acara ini,” ujar Didi mengakhiri sambutannya. <strong>Editor: Ridho Achmed</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/8ST4delt-Tk?si=4ZncboX7G6KgRbn3
Discussion about this post