Sedangkan lagu “Setitik Cahaya” pernah dirilis oleh Reza Arfandy dan Anov Blues One lewat proyek kolaborasi mereka sebelum membentuk Trio Kuda bersama Sastra.
Kini, dengan Thrash Blues, mereka membawa semangat yang lebih besar, yakni menyuarakan keresahan dan harapan lewat musik yang tak biasa.
“Album ini bukan hanya tentang musik, tetapi juga tentang sikap. Trio Kuda menolak tunduk pada standar industri, memilih jalan yang lebih jujur dan yaa, bisa dibilang berani,” ucap Reza Arfandy dalam pernyataannya.
“Dengan album ‘Thrash Blues’, kami dengan lantang mengukuhkan diri sebagai salah satu suara paling liar dan otentik dari skena musik alternatif Indonesia saat ini,” tutur Anov Blues One.
Bagi pendengar yang mencari sesuatu yang berbeda, mentah, dan penuh semangat, Thrash Blues adalah ajakan untuk menyelami dunia Trio Kuda, dunia di mana gitar cangkul bisa mengaum, dan musik menjadi alat perlawanan.
Saat ini, seluruh materi dalam album “Thrash Blues” milik Trio Kuda sudah bisa didengarkan di berbagai platform pemutar musik digital.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:


Discussion about this post