Ia berharap output UT sebagai institusi pendidikan mampu memberikan kepada pembangunan generasi yang kompetitif baru.
“Saya ingin menyampaikan bahwa kami secara pribadi adalah bagian yang tidak bisa terpisahkan dari UT sejak 2000 karena sudah menjadi tutor. Dan dalam lima tahun terakhir, UT menunjukkan bahwa satu-satunya lembaga pendidikan yang tidak terpengaruh dengan pandemi Covid-19 tidak seperti pada lembaga-lembaga pendidikan lainnya,” ucap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra itu.
Wakil Rektor II UT, Prof Ali Muktiyanto mengungkapkan, UT merupakan pendidikan tinggi dengan satu-satunya Indonesia yang menggunakan sistem pembelajaran terbuka dan jarak jauh. Terbuka artinya bagi siapa saja boleh bergabung di Perguruan Tinggi (PT) UT untuk menimba ilmu sekaligus menikmati pendidikan tinggi sepanjang lulusan SMA tanpa melihat tahun kelulusannya.
“UT tidak dibatasi bagi siapa saja yang ingin belajar karena tidak dibatasi ruang dan kondisi. Siapapun boleh belajar di UT sepanjang memang memiliki keinginan untuk menempuh pendidikan tinggi,” tutur Prof Ali.
Posisi strategis UT, sambung Prof Ali, adalah mitra bagi perguruan tinggi negeri maupun swasta di dalam negeri. Bukan menjadi bersaing tapi konsep bersaing secara sehat dalam kerjasama.
“UT tidak bisa berdiri tanpa kerjasama dengan seluruh mitra karena kita menggunakan sumber daya manfaatkan secara bersama untuk anak didik kita,” ulasnya.
Kemudian, lanjut Prof Ali, jarak jauh artinya ada keterpisahan antara pembelajaran dan sumber belajar tetapi di fasilitas oleh berbagai media atau multimedia.
Selama Covid-19, sempat terjadi salah faham bahwa UT sistem belajar online saja. Tapi UT adalah PT jarak jauh memberikan fasilitas berbagai alternatif mulai berbahan belajar cetak. Jika mahasiswa nyaman pembelajaran online silahkan yang tercetak juga silahkan.
Discussion about this post