Dan akhirnya di tahun ini, The Bakuucakar kembali merilis sebuah lagu berjudul “Merindu” sekaligus pertanda perilisan album perdana mereka yang bertitle “Reformula”.
“Aku mikir dengan keadaan kita yang sudah berjalan selama 14 tahun, tapi kemudian kehilangan sosok utamanya, sosok terbesarnya atau sosok penciptanya. Aku merasa kita harus memikirkan kembali untuk berjalan kedepannya ini, apa aja sih yang akan kita kerjakan, apa yang pengen kita sampaikan,” beber Rifka.
“Jadi aku merasa harus kita formulasikan ulang aja supaya kita tahu tujuan apa yang The Bakuucakar mau capai,” ungkap Rifka yang memberi judul album Reformula.
Untuk menciptakan lagu-lagu di album ini, ke tujuh personil The Bakuucakar menjalani workshop tertutup di salah satu villa di kawasan Puncak-Bogor. Bersama-sama mereka meramu album ini untuk menjadi album yang bisa dinikmati penikmat musik Indonesia.
“Kita sepakat untuk menghabiskan waktu bersama beberapa hari disana untuk tulis lagu-lagu. Pokoknya apa yang terjadi disana, terjadilah. Lagu-lagu yang ada di album ini adalah yang tercipta saat itu,” kata Rayendra.
“Kalo kita dengar, memang tidak terpaku pada satu genre musik. Ada juga lagu-lagu yang full instrumental. Tapi benang merahnya adalah apapun genre-nya, selalu ada jati diri The Bakuucakar di setiap lagu yang ada di album ini,” jelas Rayendra.
Secara musikal, The Bakuucakar menampilkan musik yang beragam mulai dari Pop, Fusion, Jazz, Rap dan funk yang energik. Semuanya hadir di album perdana ini dan hampir semua instrumen seolah bernyanyi dalam komposisi yang sama porsinya.
Album “Reformula” ini benar-benar sebuah album yang layak untuk dinikmati di segala suasana. Jika didengar keseluruhan lagu di album ini dan menyaksikan aksi panggung The Bakuucakar, anda bisa merasakan bahwa band ini patut di acungi jempol.
Bukan cuma band yang memiliki skill bermusik yang tinggi, namun The Bakuucakar adalah sebuah band yang terbukti selalu menjaga keseruan, kekompakan serta menggabungkan unsur fun dengan kualitas musik diatas rata-rata.
Tak heran, nama The Bakuucakar akan tertera dalam sebuah monumen di RTP (Ruang Terbuka Publik) Ambon City Of Music bersama 33 musisi Ambon lainnya.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post