Kemudian capaian realisasi luas tanam dan panen komoditas utama di wilayah kerjanya serta pendampingan yang dilakukan baik terhadap petani maupun tamu yang berkunjung. Lalu kecepatan dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh pimpinan.
“Jadi semua itu kita akumulasikan sehingga lahirlah penghargaan ini. Nominasi KPK hanya ada tiga klasifikasi terbaik. Insya Allah tahun depan akan banyak kategori klasifikasi untuk penilaian,” ujar Ogo Aftal.
Sedangkan untuk nominasi BPP berkinerja terbaik, katanya, dinilai secara akumulatif dan kolektif berbeda dengan penilaian KPK yang dinilai secara individu.
Indikasinya realisasi, luas tanah, luas panen dan produksi komunitas utama yang admin sampaikan melalui aplikasi update ke Kementerian pertanian (Kementan) RI yang diwajibkan setiap bulannya.
Kemudian penilaian BPP adalah wilayah WKTP memiliki realisasi luas tanah, luas panen dan produksi komiditas utama yang tinggi. Dimana komunitas utama tersebut salah satunya jagung kuning.
“Lalu yang BPP-nya berfungsi sebagai pusat data dan informasi itu indikator penilaian yang kami gunakan. Selanjutnya, BPP sebagai pusat pembelajaran. Ini indikasinya adalah adanya dengkot yang dibuat di lahan BPP atau di lahan petani yang menjadi tugas penyuluh,” Ogo menambahkan.
Discussion about this post