“Saya sudah minta hasil rekam medis dari petugas kesehatan ketika dinyatakan positif Covid-19 tanggal 29 Juni 2021 itu. Namun tidak diberikan karena alasan rahasia negara katanya,” beber AS Tamrin.
Sejak dirinya dinyatakan positif Covid-19 di Kendari, AS Tamrin pun tak tinggal diam. Ia lalu mencari tahu kejelasan statusnya dengan menghubungi langsung Gubernur Sultra, Sekda Sultra termasuk Bupati Buton, La Bakri yang mengabarkan pertama kali perihal dirinya terkonfirmasi positif Covid-19.
Rekam medis akhirnya diberikan pada 3 Juli 2021 sore hari.
“Harusnya sejak awal saya sudah disampaikan oleh tenaga medis, sehingga bila memang demikian hasilnya saya akan umumkan sendiri di media supaya masyarakat tahu. Ini kan tidak, nanti lima hari baru saya terima hasil rekam mediknya. Mestinya kan ada kejujuran kenapa hal ini bisa terjadi,” papar AS Tamrin yang juga merupakan Ketua Satgas Gugus Covid-19 Kota Baubau.
AS Tamrin mengaku masih mengingat jelas semua rangkaian kegiatannya saat berada di Kendari hingga ia divonis positif Covid-19 pada 29 Juni 2021 lalu.
Usai dirinya dinyatakan positif Covid-19, keesokan harinya (30 Juni 2021), AS Tamrin bersama dua ajudannya bernama Adri dan Fery (anggota kepolisian) langsung pulang ke Baubau melalui perjalanan darat guna menjalani isolasi mandiri. Dengan begitu, satu agenda utama AS Tamrin tak lagi diikutinya. Yakni, mengikuti pembukaan Munas VIII Kadin Indonesia yang dihadiri Presiden RI Joko Widodo.
Discussion about this post