“Ditambah lagi, di tahun 2021, melalui program PEN, Stimulus Bangga Buatan Indonesia berhasil mendorong peningkatan transaksi penjualan produk ekonomi kreatif secara nasional, khususnya pada subsektor fashion, kriya, dan kuliner, melalui penyediaan voucher diskon pada berbagai platform digital,” tutur Angela lagi.
Di ranah internasional, Indonesia juga telah membuktikan diri sebagai pemain utama dalam usaha pengarusutamaan ekonomi kreatif. Di tahun 2018, Indonesia berhasil menginisiasi Konferensi Ekonomi Kreatif Dunia pertama dan berhasil mengumpulkan seluruh pemangku kepentingan kreatif; dari akademisi, pelaku bisnis, pelaku kreatif hingga perwakilan pemerintah dan organisasi internasional.
“Memanfaatkan momentum presidensi G-20 Indonesia, WCCE 2022 akan mengusung tema “Inclusively Creative: A Global Recovery” dengan visi untuk mengintegrasikan ekonomi kreatif sebagai bagian dari pemulihan global. Percakapan ini sangatlah penting, agar ekonomi kreatif tidak hanya menjadi pelengkap, namun menjadi pemain utama dalam kebangkitan ekonomi dunia,” papar Angela.
Pada WCCE tahun 2022 ini, akan ada empat subtema. Pertama, Ekonomi Kreatif untuk Kebangkitan Global, yang akan berfokus mengenai kebijakan efektif dan inklusif. Kedua, HKI dan Hak Para Kreatif, yang menekankan pentingnya perlindungan dan pemanfaatan HKI, serta mengeksplorasi pemenuhan hak dan jaminan sosial para kreatif.
Ketiga, ekonomi kreatif dan Inklusivitas serta Sustainable Development Goals. Terakhir, Masa Depan Ekonomi Kreatif dalam tatanan ekonomi nasional dan dunia.
Discussion about this post