“Provinsi Sultra merasa sangat terhormat dan bahagia karena dapat menjadi bagian dari sejarah perjalanan syiar Al-Qur’an dan hadis di negeri ini,” ujar Hugua.
Wagub Hugua menyatakan bahwa seminar ini merupakan salah satu bentuk tadabbur qur’ani yang tidak hanya mengajak untuk berhenti pada bacaan tilawah, tetapi juga mendalami makna dan mengaktualisasikannya ke dalam kehidupan sosial, budaya, dan lingkungan.
“Kami berharap melalui seminar ini dapat terlahir gagasan-gagasan konstruktif mengenai bagaimana membumikan Al-Qur’an agar terus menjadi inspirasi bagi pembangunan manusia Indonesia yang berakhlak mulia, berilmu, dan berdaya saing tinggi,” ungkapnya.
Diketahui, seminar yang diikuti lebih dari 500 peserta ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh, yakni Prof. Dr. K.H. Said Agil Husen Al Munawwar (Menteri Agama RI Periode 2001–2004), Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI, Forkopimda, dan Sekretaris Daerah Sultra, tokoh agama Islam, mahasiswa, serta sejumlah santri dari pondok pesantren di Sultra.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:


Discussion about this post