Dari 11 NFT yang diluncurkan, salah satu koleksi yakni “Royal Topeng” berhasil mencatatkan sejarah dengan menghasilkan transaksi sebesar 97 ribu dolar AS hanya dalam waktu 15 menit.
“Hal ini mengingatkan kita bahwa hubungan manusia melalui kesenian dan budaya dapat dirasakan di era digital,” ucap Angela.
CEO dan Founder Quantum Temple, Linda Adami, mengatakan dari total transaksi koleksi tersebut sebesar 40 persen akan diberikan kembali kepada masyarakat Bali dan diabadikan melalui penggunaan teknologi blockchain. Selain itu, 5 persen dari hasil lelang juga dialokasikan untuk dana dampak sosial guna membantu meningkatkan kesejahteraan komunitas.
Penyaluran royalti NFT dilakukan dengan transparan kepada para pemelihara budaya sebagai penghargaan nilai pekerjaan dan memberikan aliran pendapatan yang lebih adil bagi masyarakat setempat secara berkelanjutan.
“Kami sangat antusias dalam meluncurkan koleksi perdana NFT warisan budaya, ‘Paths to Alango’ yang menampilkan Bali, dalam lelang bersejarah NFT pertama, ‘Royal Topeng’. Dengan mengabadikan tradisi budaya dan pengetahuan tentang blockchain, memungkinkan jalur baru bagi pengelolaan warisan budaya secara positif serta penyaluran manfaat sosial-ekonomi yang transparan bagi para praktisinya dan komunitas yang terlibat,” kata Linda.
Penyaluran royalti NFT yang transparan dan diberikan secara langsung kepada masyarakat Bali turut memberikan kontribusi yang berkelanjutan bagi komunitas setempat.
Discussion about this post