“Bantuan di sektor perikanan berupa alat tangkap maupun kapal melingkar serta pembangunan dermaga atau tambat labuh perahu/kapal nelayan sangat dibutuhkan sekali. Kalau musim teduh begini masih aman tapi kalau sudah musim ombak air laut naik sampai di jalan bang, sehingga dibutuhkan juga bantuan anggaran talud pengaman pantai,” kata Rismanto membeberkan kondisi nelayan dan wilayah setempat.
Usai mendengar segala unek-unek, Ngabalin yang berbaur tanpa antara dengan warga lantas berjanji akan meneruskan semua aspirasi masyarakat Buton Selatan ke pihak terkait untuk segera ditindaklanjuti.
“Setibanya di Jakarta abang pastikan semua aspirasi ini akan segera abang bicarakan dengan pihak terkait. In Sya Allah, dalam waktu yang tidak terlalu lama abang akan kembali datang di Desa Gerak Makmur untuk sama-sama kita dengarkan kabar baik itu,” kata Ngabalin yang langsung diamini ratusan warga yang hadir.
Meski malam mulai larut, pertemuan KSP Ali Mochtar Ngabalin bersama warga Buton Selatan tak terasa menjenuhkan. Justru dengan mendengarkan langsung keluhan dan aspirasi masyarakat, menurut Ngabalin adalah fakta sebenarnya tanpa ada rekayasa.
Bagi dia, menginjakkan kaki di negeri Buton tak ubahnya sama dengan pulang ke rumah yang selama ini dirindukannya.
Discussion about this post