Langkah itu menurut dia justru membuat blunder bagi calon yang berada dibalik aksi tersebut karena mendapat bully dari masyarakat yang lagi kesulitan ekonomi ditengah pandemi Covid-19.
“Saya kira bantuan itu bukan suatu pelanggaran dalam Pilkada karena Umar Samiun bukan calon tapi tokoh masyarakat yang banyak keluarganya di Liya. Saya kira wajar saja dia lakukan itu,” tegas Rahman.
Sebelumnya, sejumlah pemuda melakukan unjuk rasa meminta Bawaslu dan Pemerintah Daerah Wakatobi menghentikan penyaluran beras 100 ton bantuan yang didonasikan Samsu Umar Samiun kepada warga terdampak Covid-19.
Para pengunjuk rasa menuding aksi sosial tersebut menguntungkan salah satu dari dua kandidat calon bupati-wakil bupati Wakatobi yang kini tengah bertarung. Sementara, Umar Samiun sendiri diketahui bukanlah salah satu tim pemenangan atau calon yang tengah berlaga di Pilkada Wakatobi saat ini.
Penulis: Deni La Ode Bono
Editor: Irwan
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post